Ketapang, 12 Desember 2024 – Sekretaris dan Kasub PTIP Pengadilan Agama Ketapang mengikuti bimbingan teknis (bimtek) teknologi informasi yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Pontianak. Bimtek kali ini mengusung tema “Peningkatan Kemampuan Pembangunan, Pengelolaan Website dengan CMS WordPress dan Strategi Optimasi Keamanan Website.”

Bimtek ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan ahli di bidang teknologi informasi, yaitu akademisi dan praktisi digital, Bpk. Ir. Nanda Diaz Arizona, S.Kom., M.M., M.Kom, CPro, CSA, CAN, dan Manajer Area THC Pontianak, Bpk. M. Zoehfikar.

Para peserta yang mengikuti bimtek ini adalah Sekretaris, Kasub Kepegawaian, dan Kasub PTIP pengadilan agama se-wilayah Kalimantan Barat. Fokus utama pemaparan dari narasumber adalah strategi keamanan siber untuk melindungi website dan data digital di pengadilan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perlindungan terhadap website pengadilan menjadi hal yang sangat vital, khususnya di wilayah Kalimantan Barat, di mana lebih dari 50 persen website satuan kerja telah diserang dan disusupi oleh malware.

Dalam bimtek kali ini, para peserta diajak menggali lebih dalam cara menjaga website agar tetap aman dan terhindar dari ancaman kejahatan siber. Hal ini diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan di bidang teknologi informasi yang dihadapi.

Bimtek ini diharapkan memberikan dampak positif dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam menjalankan tugas sebagai unit pendukung di Pengadilan Agama Ketapang dan seluruh satuan kerja di Kalimantan Barat.

Sekretaris Pengadilan Agama Ketapang di akhir bimtek menyatakan harapannya agar pengetahuan yang didapat dari bimtek kali ini dapat diterapkan dan mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, khususnya Kasub PTIP, dalam pengembangan dan perlindungan website dari ancaman kejahatan siber. Diketahui bahwa permasalahan utama dari serangan kejahatan siber terhadap website pengadilan terletak pada pengelolaan website yang dilakukan oleh pegawai yang tidak kompeten di bidang teknologi informasi dan tidak berlisensi.

Dengan pengetahuan dan strategi baru yang diperoleh, diharapkan keamanan website pengadilan agama dapat lebih terjamin, serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan aman bagi masyarakat.